Sunday 18 January 2009
memulai bisnis dari Hobby

"Memulai Bisnis Dari Hobby"
penulis: Rina Dewi Lina MM, CFP® & Riana R. Iswahjudi, SE.


Tidak sedikit orang bingung untuk memulai suatu bisnis, walaupun kecil bentuknya. Macam-macam bentuk bisnis yang bisa dijalankan, terutama untuk ibu rumah tangga dan juga wanita bekerja. Ada banyak alasan bagi wanita terutama kaum ibu untuk membuka usaha sampingan dari rumah maupun diluar rumah. Tujuannya untuk mengisi kegiatan ataupun membantu suami mendapatkan penghasilan tambahan dan ingin mengaktualisasikan diri sebagai seorang wanita.
Biasanya pertanyaan awal yang selalu muncul sebelum memulai adalah
"bisnis apa ya ?", "berapa modal yang dibutuhin?", "mampu gak ya aku bikin usaha ini?" , "bikin usaha sendiri atau berpartner ya ?".

Jawabanku selalu dikembalikan lagi ke teman-teman yang curhat, "kamu sukanya apa ?" biasanya mulai dari hobby yang terkadang tidak kita sadari, atau dari kegiatan lain yang sedang kita lakukan dan kita enjoy dalam melakukannya. Dari hal kecil seperti itu bila kita olah, dapat menjadikan suatu ide bisnis.

Mari kita gali lagi, apa yang kita suka dan enjoy melakukannya, yang bisa kita jadikan suatu bisnis ?. Kemudian “siapa aja sih teman-teman kita atau lebih tepatnya “market (pasar) kita” ?, Apabila kita jeli memperhatikan lingkungan yang paling dekat, itupun bisa menjadikan ide untuk suatu bisnis.
Modal ? Semua usaha sekecil apapun bentuknya pasti membutuhkan modal. Seberapa besar modal yang diperlukan, tergantung mau seperti apa bentuk/konsep usahanya.

Menjadikan hobby menjadi bisnis merupakan suatu langkah yang sangat positif. Walaupun bisnis yang akan dijalankan karena berdasarkan hobby tidak ada salahnya kita membuat rencana dan pertimbangan-pertimbangan .

Langkah Pertama adalah berpikir dan mempertimbangkan hal-hal dibawah ini.

  1. Mulai melakukan bisnis secara professional.

  2. Harus kita sadari kemungkinan resiko rugi atau gagal .

  3. Mulai dengan bisnis kecil dulu.

  4. Jangan menghabiskan seluruh modal untuk bisnis baru. Max 50% modal ( investasi) yang dialokasikan untuk suatu usaha. Bila terjadi kegagalan maka kita masih bisa bangkit kembali untuk membangun bisnis baru.

  5. Carilah partner atau teman untuk berdiskusi

  6. Membuat rencana sederhana dan secara tertulis

Setelah itu kita buat strateginya secara sederhana berdasarkan 4 P (Philip Kotler, Marketing Managent, Prentice Hall International Edition)

  1. Product atau produk yang akan diproduksi

  2. Price atau harga penjualan

  3. Promosi & Pemasaran yaitu bagaimana melakukan promosi & kemana akan dipasarkan, siapa target marketnya? Berdasarkan usia & jenis kelamin

  4. Place (Tempat / Lokasi) untuk menjual produk tersebut dan pendistribusiannya bila diperlukan



Langkah Kedua adalah menentukan produk. Misalnya hobby merangkai aksesoris dari batu-batuan yang memang sedang “in” sekarang ini, Tentunya ada beberapa aksesoris seperti gelang, kalung, anting-anting dan lain sebagainya yang sudah terangkai dan disimpan. Dari sinilah bisnis dimulai, aksesories yang awalnya disimpan sebagai koleksi dapat dijual. Hasil penjualan digunakan sebagai modal untuk membeli kembali material juga mengembangkan peralatan yang diperlukan. Jenis bisnis seperti ini dapat dimulai dari rumah, tidak perlu menyewa atau mengontrak tempat, sehingga harga jual harus lebih murah dari toko.

Tanpa disadari pertanyaan-pertanyaan diatas seperti "bisnis apa ya ?", "berapa modalnya?", "mampu gak ya aku bikin usaha ini?" sudah anda lakukan.

Pertanyaan berikutnya adalah , "bikin usaha sendiri atau berpartner ya ?". Bila bisnis masih kecil, lakukanlah sendiri, anda yang paling mengerti bisnis ini, tetapi bila perlu diskusi, berdiskusilah dengan orang yang sudah berhasil. Berdiskusi dengan orang yang pernah gagal dalam melakukan bisnis boleh saja, tetapi harus betul-betul pandai memilih yang dapat diambil sebagai pelajaran. Jangan sampai cerita kegagalan membuat anda menjadi demotivasi.

Bila ingin melanjutkan lebih serius, mungkin perlu partner dan kita mulai harus menghitung berapa banyak modal yang diperlukan, berapa harga dijual? Bagaimana mempromosikannya?

MODAL

Ada beberapa hal dalam mempersiapkan modal

  1. Harga pokok yang meliputi : Biaya produksi termasuk harga material, dan biaya lainnya sampai menjadi suatu produk (barang) dalam bentuk yang sudah dikemas.

  2. Biaya operasional : termasuk transportasi, biaya pegawai, biaya promosi dan biaya pengiriman (bila ada).

  3. Perputaran penjualan

HARGA

Menentukan harga jual, bila produk ada juga dipasaran, harga harus lebih murah dari pada di toko minimal 25% lebih murah. Mengapa demikian? Karena bisnis dirumah tidak memerlukan biaya sewa tempat, pramuniaga, listrik, maintenance dari toko atau biaya lainnya bila kita menyewa tempat khusus.

PROMOSI

Tidak ada orang lain yang akan tahu kemampuan atau keahlian kita, bila kita tidak mempromosikannya. Pertama-tama dalam melakukan bisnis adalah kita harus dapat “menjual diri” kita dalam arti positif. Tunjukan kemampuan anda kepada lingkungan anda lakukan tanpa malu-malu tetapi tetap memegang etika pergaulan. Jauh lebih efektif promosi dilakukan oleh kita sendiri dibandingkan dengan membagi-bagi brosur. Ingat pepatah “lagu terdengar merdu tergantung dari orang yang menyanyikannya”.

Budaya di Indonesia yang menganggap hal yang memalukan bila kita berjualan sesuatu harus mulai dikikis, karena itu akan merugikan kita sendiri.

TEMPAT

Untuk sementara untuk tempat penjualan tetap dilakukan sendiri. Tempat bisa dirumah, bisnis online atau sesuatu yang tidak memerlukan suatu modal mati (menyewa tempat termasuk modal yang mati)



*Artikel Medio Jan'09

Salam Penulis,

Rina & Riana



-------------------- oOo --------------------



Labels:

Monday 12 January 2009
kiriman Doa dari seorang adek
Doa & kiriman dari seorang adek/teman yang menghiburku, disampaikan dgn ucapan belasungkawanya, inMemoriam Almarhumah Ibu Mertua tercinta (29.Desember.2009).
*Terima kasih Vicky.


"Ya Alloh berilah sholawat dengan sholawat yang sempurna dan berilah salam dengan salam yang sempurna atas penghulu kami Muhammad yang dengannya terlepas segala ikatan, lenyap segala kesedihan, terpenuhi segala kebutuhan, tercapai segala kesenangan, semua diakhiri dengan kebaikan, hujan diturunkan, berkat dirinya yang pemurah, juga atas keluarga dan sahabat-sahabatnya dalam setiap kedipan mata dan hembusan nafas sebanyak hitungan segala yang ada dalam pengetahuanMU"

*(Sumber: http://jerman90.wordpress.com/2007/03/30/sholawat-nariyah/)

Labels: